Software

Kursus/Jasa ArcGIS | “Analisis Spasial Risiko Banjir Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Wilayah Perkotaan”

Silabus Analisis Spasial Risiko Banjir Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) di Wilayah Perkotaan

Silabus ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam menganalisis risiko banjir di wilayah perkotaan. Peserta akan mempelajari konsep dasar SIG, teknik analisis spasial, hingga implementasi model risiko banjir. Setiap sesi akan mencakup teori dan praktik menggunakan perangkat lunak SIG seperti ArcGIS atau QGIS.

Sesi 1-5: Pengenalan SIG dan Pengumpulan Data

  1. Sesi 1: Pengantar SIG dan Aplikasinya dalam Analisis Banjir
    • Definisi dan komponen SIG.
    • Manfaat SIG dalam mitigasi risiko banjir.
    • Studi kasus: Aplikasi SIG dalam analisis banjir.
  2. Sesi 2: Jenis Data Spasial dan Sumber Data
    • Data vektor dan raster.
    • Sumber data untuk analisis banjir (DEM, peta curah hujan, peta penggunaan lahan).
    • Proses akuisisi data dari sumber terbuka dan lembaga terkait.
  3. Sesi 3: Pengolahan Data Spasial dengan QGIS/ArcGIS
    • Import dan manajemen data spasial.
    • Pengolahan data DEM untuk analisis elevasi.
    • Teknik georeferensi data.
  4. Sesi 4: Teknik Pengumpulan Data Lapangan
    • Penggunaan GPS untuk pengumpulan data lapangan.
    • Aplikasi mobile GIS untuk pengumpulan data real-time.
    • Integrasi data lapangan ke dalam sistem SIG.
  5. Sesi 5: Pemrosesan dan Koreksi Data Spasial
    • Koreksi geometris dan topologi data spasial.
    • Pembersihan dan validasi data.
    • Penggabungan dan overlay data dari berbagai sumber.

Sesi 6-10: Analisis Dasar Risiko Banjir

  1. Sesi 6: Pemetaan Elevasi dan Topografi
    • Teknik pemetaan elevasi menggunakan DEM.
    • Analisis topografi dan drainase wilayah perkotaan.
    • Pembuatan peta kontur dan peta kemiringan.
  2. Sesi 7: Analisis Curah Hujan dan Pola Aliran Air
    • Penggunaan data curah hujan historis.
    • Analisis pola aliran air permukaan.
    • Simulasi distribusi curah hujan dan dampaknya terhadap banjir.
  3. Sesi 8: Pemetaan Penggunaan Lahan dan Perubahan Tutupan Lahan
    • Analisis penggunaan lahan di wilayah perkotaan.
    • Dampak perubahan tutupan lahan terhadap risiko banjir.
    • Pembuatan peta perubahan penggunaan lahan.
  4. Sesi 9: Analisis Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi
    • Penentuan area rawan banjir berdasarkan analisis kerentanan.
    • Analisis kapasitas adaptasi masyarakat perkotaan.
    • Penilaian risiko banjir berbasis komunitas.
  5. Sesi 10: Penggunaan Indeks Risiko Banjir
    • Konsep dan perhitungan indeks risiko banjir.
    • Pemetaan zona risiko banjir.
    • Validasi hasil analisis dengan data kejadian banjir historis.

Sesi 11-15: Model Risiko Banjir

  1. Sesi 11: Model Hidrologi dan Hidraulika untuk Simulasi Banjir
    • Konsep dasar model hidrologi dan hidraulika.
    • Penggunaan software HEC-RAS untuk simulasi banjir.
    • Integrasi model hidrologi ke dalam SIG.
  2. Sesi 12: Penerapan Model Hidrologi untuk Studi Kasus
    • Studi kasus analisis risiko banjir di wilayah tertentu.
    • Pemodelan banjir berdasarkan skenario curah hujan ekstrim.
    • Evaluasi model dan kalibrasi parameter.
  3. Sesi 13: Analisis Risiko Banjir dengan Model Banjir 2D
    • Pengenalan model banjir 2D.
    • Simulasi aliran air menggunakan model 2D.
    • Visualisasi hasil simulasi dengan peta kedalaman banjir.
  4. Sesi 14: Integrasi Model Hidraulika dan Hidrologi
    • Integrasi model hidraulika dengan data spasial.
    • Pembuatan peta risiko banjir dengan model gabungan.
    • Evaluasi dan validasi hasil model.
  5. Sesi 15: Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Risiko Banjir
    • Dampak perubahan iklim terhadap pola curah hujan.
    • Pemodelan perubahan iklim dan simulasi banjir masa depan.
    • Penilaian risiko banjir berdasarkan skenario iklim.

Sesi 16-20: Pengembangan Sistem Informasi Risiko Banjir

  1. Sesi 16: Pengembangan Basis Data Risiko Banjir
    • Desain basis data spasial untuk risiko banjir.
    • Pengolahan data atribut dan spasial untuk sistem SIG.
    • Integrasi data spasial dengan data non-spasial.
  2. Sesi 17: Visualisasi Data dan Pemetaan Risiko Banjir
    • Teknik visualisasi data spasial.
    • Pembuatan peta tematik risiko banjir.
    • Penggunaan simbol dan warna untuk representasi risiko.
  3. Sesi 18: Analisis Multi-Kriteria untuk Evaluasi Risiko Banjir
    • Penerapan metode AHP dalam analisis multi-kriteria.
    • Integrasi kriteria risiko banjir ke dalam SIG.
    • Pembuatan peta prioritas mitigasi banjir.
  4. Sesi 19: Pengembangan Sistem Informasi Risiko Banjir Berbasis Web
    • Pengantar web GIS untuk risiko banjir.
    • Pembuatan peta interaktif risiko banjir.
    • Implementasi dan publikasi sistem informasi berbasis web.
  5. Sesi 20: Pemanfaatan Sistem Informasi Risiko Banjir untuk Pengambilan Keputusan
    • Integrasi data spasial dalam perencanaan kota.
    • Pemanfaatan SIG untuk manajemen darurat banjir.
    • Studi kasus penggunaan SIG dalam pengambilan keputusan mitigasi banjir.

Sesi 21-25: Studi Kasus dan Implementasi

  1. Sesi 21: Studi Kasus 1: Analisis Risiko Banjir di Wilayah Perkotaan A
    • Pengumpulan data dan persiapan analisis.
    • Analisis risiko banjir dan pembuatan peta risiko.
    • Diskusi hasil dan rekomendasi mitigasi.
  2. Sesi 22: Studi Kasus 2: Pemodelan Risiko Banjir di Wilayah Perkotaan B
    • Pemodelan banjir menggunakan data curah hujan historis.
    • Simulasi dampak banjir dan pemetaan hasil.
    • Evaluasi dan interpretasi hasil simulasi.
  3. Sesi 23: Implementasi Sistem Informasi Risiko Banjir di Pemerintah Daerah
    • Pengembangan sistem informasi untuk pemerintah daerah.
    • Pelatihan pengguna dan implementasi sistem.
    • Evaluasi keberhasilan implementasi.
  4. Sesi 24: Implementasi Teknologi IoT untuk Monitoring Risiko Banjir
    • Penggunaan sensor IoT untuk monitoring ketinggian air.
    • Integrasi data IoT dengan SIG.
    • Pembuatan dashboard monitoring risiko banjir.
  5. Sesi 25: Rencana Mitigasi dan Adaptasi Risiko Banjir di Wilayah Perkotaan
    • Identifikasi dan pemetaan area prioritas mitigasi.
    • Rencana mitigasi berbasis masyarakat.
    • Pengembangan strategi adaptasi jangka panjang.

Sesi 26-30: Evaluasi dan Pengembangan Proyek Akhir

  1. Sesi 26: Pembuatan Laporan Analisis Risiko Banjir
    • Struktur dan format laporan analisis risiko banjir.
    • Penyusunan laporan dan peta risiko.
    • Penulisan rekomendasi mitigasi.
  2. Sesi 27: Presentasi dan Diskusi Proyek Akhir
    • Presentasi hasil analisis risiko banjir.
    • Diskusi hasil dan masukan dari peserta lain.
    • Revisi dan perbaikan hasil analisis.
  3. Sesi 28: Pengembangan Sistem Informasi Risiko Banjir Lanjutan
    • Pengembangan fitur lanjutan pada sistem informasi risiko banjir.
    • Integrasi data real-time dan pemodelan dinamis.
    • Penggunaan analisis prediktif untuk mitigasi banjir.
  4. Sesi 29: Uji Coba Sistem dan Evaluasi Pengguna
    • Uji coba sistem dengan data historis.
    • Evaluasi pengguna terhadap sistem yang dikembangkan.
    • Perbaikan berdasarkan hasil evaluasi.
  5. Sesi 30: Penyusunan Dokumen Panduan Pengguna dan Penutupan
    • Penyusunan panduan pengguna sistem informasi risiko banjir.
    • Penyerahan proyek akhir dan sertifikat.
    • Penutupan dan evaluasi program pelatihan.

Dengan silabus ini, peserta diharapkan dapat memahami dan menerapkan teknik analisis spasial risiko banjir menggunakan SIG

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button